MIMIKA – Akibat kuota pupuk subsidi yang terbatas di tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan (Distanbun) terpaksa membatasi pembagian dan pembelian pupuk.
Hal itu disampaikan Kepala Distanbun Kabupaten Mimika, Alice Irene Wanma, saat ditemui awak media di Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), Timika, Papua Tengah, Selasa (21/11/2023).
Alice menjelaskan, di tahun 2021 dan 2022 Distanbun, mendapatkan kuota pupuk subsidi yang cukup banyak dengan jumlah komoditi bisa mencapai 60 hingga 70 komoditi. Berbalik dengan tahun 2023, jumlahnya hanya mencapai 9 komoditi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kata Alice, di tahun 2023 kuota pupuk subsidi terbagi menjadi dua macam, yakni pupuk urea dan pupuk NPK. Untuk pupuk urea di tahun 2023, Mimika mendapat kuota sebanyak 12.000 ton, sedangkan pupuk NPK sebanyak 500 ton.
Alice bilang, kedua jenis pupuk ini didistribusikan untuk tiga bidang yakni tanaman pangan, holtikultura, dan perkebunan.
“Sudah dibagikan dan itu memang pemenang tender itu langsung dari pusat kan (Kementan). Jadi lewat BRI semua lewat dia punya alat lalu nanti kasih kartu tani lalu beli berapa itu terbatas karena memang terus terang pupuk subsidi sangat terbatas untuk masyarakat semua,” terang Alice.
Alice juga menyebutkan, ada juga pupuk yang disubsidikan khusus bagi Orang Asli Papua (OAP) yang dialokasikan dari dana otonomi khusus (Otsus) yang dikelola oleh Distanbun Kabupaten Mimika.
Dia melanjutkan, saat ini, pembagian pupuk tersebut sudah sementara berjalan dan menyasar pada kurang lebih 200-an kelompok tani OAP binaan Distanbun.