MIMIKA – Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Tengah, Agustinus Anggaibak, menekankan agar dua lembaga adat di Mimika, yakni Lemasa dan Lemasko, jangan lagi membentuk kubu-kubu demi kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok tertentu.
Hal itu dia tekankan saat melakukan pertemuan bersama sejumlah tokoh masyarakat di Hotel Horison Ultima, Timika, Papua Tengah, Minggu (11/2/2024) malam.
Mantan anggota DPRD Mimika itu menegaskan, Lemasko dan Lemasa dibentuk untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu. Oleh karena itu, Lemasko dan Lemasa harus satu.
“Tidak boleh ada kubuh-kubuh di setiap lembaga adat ini, karena lembaga adat hadir untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kesejahteraan kelompok tertentu,” tandasnya.
Agus menambahkan, dua lembaga adat ini perlu dijaga dan dirawat sehingga terus menjadi representasi masyarakat dalam menyuarakan hak-hak dan kepentingan masyarakat.
Menurutnya, persoalan kubu-kubuan di antara dua lembaga tersebut harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia.
“Saya sudah ketemu Bupati Mimika, kami sudah bahas masalah ini. Kami (MRP) akan bertemu dengan manajemen PTFI untuk bahas hal ini sehingga dana kemitraan yang mengalir untuk lembaga adat ini benar-benar untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan kelompok,” pungkasnya.