Setahun Sandera Pilot Susi Air, OPM Rilis 7 Pernyataan Sikap

Endy Langobelen

Rabu, 7 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, bersama dua anggota pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Darakma. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

i

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, bersama dua anggota pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Darakma. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM)

MIMIKA – Sejak 7 Februari 2023 silam, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) hingga kini, masih menyandera pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Hari ini tepat setahun, Rabu 7 Februari 2024, TPNPB-OPM Komando Pusat mengeluarkan tujuh pernyataan sikap terkait penyanderaan tersebut.

Ketuju pernyataan sikap tersebut dirilis melalui siaran pers tertulis dan dalam bentuk video yang mana dibacakan langsung oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, didampingi Panglima Tinggi Kepala Staf Umum, Mayor Jenderal Terianus Satto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Adapun ketujuh pernyataan sikap itu yakni sebagai berikut.

Pertama, TPNPB-OPM menyandera pilot asal Selandia Baru sesungguhnya bukan merupakan target utama, melainkan jaminan atas pelanggaran Pemerintah Indonesia mengijinkan penerbangan civil memasuki wilayah perang antara pasukan TPNPB-OPM dan militer Indonesia.

Kedua, penyanderaan terjadi sesuai standard hukum perang. Pilot Philip Mark Mehrtens mendaratkan pesawatnya di wilayah perang dengan menggunakan perusahaan penerbangan Susi Air yang disubsidi oleh Pemerintah Indonesia dengan program Operasi Perintis.

TPNPB-OPM Ndugama Derakma mencurigai pilot asal Selandia Baru ini menjalankan tugas operasi perintis yang merupakan operasi intelijen Indonesia untuk menghancurkan perjuangan bangsa Papua serta memata-matai pergerakan pasukan TPNPB.

Baca Juga :  Bertanggung Jawab Atas Penyerangan di Puncak, OPM: Imigran Segera Tinggalkan Zona Konflik

“Ketiga, kami mengumumkan bahwa dalam satu tahun, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Selandia Baru tidak mampu untuk membuka diri melakukan negosiasi damai dengan bangsa Papua dalam rangka pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens berwarga negara Selandia Baru yang ditahan oleh TPNPB-OPM,” tegas Sebby.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, didampingi Panglima Tinggi Kepala Staf Umum, Mayor Jenderal Terianus Satto, saat membacakan 7 pernyataan sikap. (Foto: Istimewa/TPNPB-OPM

“Keempat, kami mengutuk Presiden Jokowi dan pemerintahan ilegal Indonesia di Papua Barat yang tidak mampu menjawab tuntutan TPNPB Kodap III Nudgama Darakma dan juga tidak mampu menerima tawaran negosiasi damai dengan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB untuk pelepasan pilot selama satu tahun.

Dan juga kepada Pemerintah Negara Selandia Baru yang masih tidak mau menerima tawaran baik dari TPNPB dalam pelepasan pilot. Kedua negara telah gagal dalam upaya mencari pelepasan melalui jalur damai, masih menggangap remeh upaya goodwill dari TPNPB-OPM,” imbuhnya.

Kelima, TPNPB-OPM juga kecewa dengan negara-negara Melanesia yang tidak pernah memberi perhatian atas krisis kemanusiaan termasuk pembebasan pilot asal Selandia Baru dan perang bersenjata yang dikaterigorikan sebagai bagian dari konflik bersenjata internasional, yang sudah terlalu lama terjadi di wilayah regional pasifik.

Baca Juga :  Pimpin Apel Gabungan, Plt Bupati Mimika Ungkap Ada Pegawai yang Jual Beli Jabatan

“Ini adalah kegagalan pemerintahan regional pasifik seperti MSG dan PIF yang tidak sesuai dengan norma kemanusiaan kehidupan orang-orang asli kepulauan di pasifik, dan bangsa Papua Barat mengundang negara-negara di kawasan pasifik menjadi solusi keselamatan dan pembebasan pilot dari niat busuk Indonesia yang sedang berusaha mengorbankan warga pasifik asal Selandia Baru ini,” ujar Sebby.

Keenam, Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB memberikan apresiasi yang setingginya kepada Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Darakma dan pasukannya karena mampu melakukan tugas mulia menjamin hukum humaniter Internasional dalam perang sesuai Konvensi Jenewa 1949 Ke III terkait perlindungan terhadap tawanan perang dan Konvensi Jenewa Ke IV perlindungan terhadap warga sipil.

“Ini adalah pembuktian dan reputasi TPNPB karena terbukti diperlakukan baik, menjamin kesehatan dan menyelamatkan pilot Philip Mark Mehrtens dari serangan maut militer Indonesia,” tandasnya..

Oleh karena itu, lanjut Sebby, melalui Manajemen Markas Pusat Komnas, TPNPB OPM akan memberikan penghargaan atas dedikasi, pengorbanan dan pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh seluruh pasukan TPNPB kodap III Ndugama Darakma.

“Demi melindungi kemanusiaan dan menjamin hak asasi manusia, maka Manajemen Markas Pusat Komnas, TPNPB akan mengembalikan pilot Philip Mark Mehrtens kepada keluarganya melalui Yuridiksi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel galeripapua.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kiprah Papua Ultimate Frisbee Bumikan Olahraga Piring Terbang di Mimika
Sejumlah Kios di Jalan Yos Sudarso Timika Ludes Terbakar
Penyerahan SK PPPK Guru di Mimika Masih Tertunda, Ini Alasannya
2 Jenis BBM Ini Naik Harga, Pertamina: Bukan Karena PPN 12 Persen
Perubahan Iklim, Salju Abadi Kebanggaan Papua Bakal Hilang di 2026?
Patah Panah, Perang Saudara di Mimika Berakhir Damai
Dua Kelompok Warga Bertikai di Jalan Baru Timika Sepakat Tak Lanjut Perang
Seorang Guru Tewas Ditembak di Ilaga Puncak Papua Tengah

Berita Terkait

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:40 WIT

Kiprah Papua Ultimate Frisbee Bumikan Olahraga Piring Terbang di Mimika

Kamis, 9 Januari 2025 - 12:43 WIT

Sejumlah Kios di Jalan Yos Sudarso Timika Ludes Terbakar

Minggu, 5 Januari 2025 - 03:56 WIT

Penyerahan SK PPPK Guru di Mimika Masih Tertunda, Ini Alasannya

Jumat, 3 Januari 2025 - 00:54 WIT

2 Jenis BBM Ini Naik Harga, Pertamina: Bukan Karena PPN 12 Persen

Selasa, 31 Desember 2024 - 06:06 WIT

Perubahan Iklim, Salju Abadi Kebanggaan Papua Bakal Hilang di 2026?

Berita Terbaru

Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin. (Foto: Galeri Papua/Ahmad)

Pemerintahan

Pemkab Mimika Terus Awasi Timbangan Pedagang selama Ramadhan

Selasa, 18 Mar 2025 - 17:10 WIT

Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin bersama Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman serta Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf. M. Slamet Wijaya saat mengunjungi lapak seorang pedagang di Pasar Sentral Timika, Selasa (18/3/2025). (Foto: Galeri Papua/Ahmad)

Pemerintahan

Jelang Idul Fitri, Satgas Pangan Pantau Harga Bapok di Mimika

Selasa, 18 Mar 2025 - 16:57 WIT

Kegiatan bagi-bagi takjil kepada pengguna jalan yang melintas oleh Polsek Mimika Baru. (Foto: Istimewa)

Umum

Polsek Mimika Baru Bagi Takjil ke Para Pengendara

Selasa, 18 Mar 2025 - 00:03 WIT