MIMIKA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Mimika, Papua Tengah, hingga saat ini belum mendapat kepastian kapan akan dilaksanakan.
Komandan Kodim (Dandim) 1710/Mimika, Letkol Inf M. Slamet Wijaya mengungkapkan program nasional MBG untuk Mimika masih dalam proses.
“Kita kan ada lima skema, di antaranya yang mitra. Kalau yang kerja sama antara instansi ini biasanya Kodim dilibatkan, termasuk mungkin instansi dari Pemda (Pemerintah Daerah) dan sebagainya. Tetapi itu kan harus bangun dapur, itu mungkin masih agak lama,” terang Dandim saat ditemui wartawan di Ruang Rekreasi Kodim 1710/Mimika, Jumat (21/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan, skema berikutnya terkait dengan kerja sama mitra. Sebelumnya Badan Gizi Nasional (BGN) telah menerbitkan mitra-mitra yang nantinya terlibat dalam program MBG.
Kodim 1710/Mimika pun turut berkointribusi melakukan pengecekan persiapan, baik administrasi, personel, hinga sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Proses ini dilakukan untuk memastikan berbagai hal yang nantinya akan mendukung pelaksanaan program MBG di Timika.
“Kalau personel itu misalnya kerja samanya dengan Kodim dan (Dapur Umum) dibangun di Kodim. Standarnya itu ada 50, 3 yang disiapkan dari BGN, yang 47 itu sifatnya relawan. Itu fungsinya macam-macam, ada yang masak dan lain-lain,” ujar Dandim.
“Kalau misalnya kerja sama dengan Kodim berarti nanti Kodim yang nyari orangnya. Kalau mitra, ya mitra yang mencari personelnya. Intinya semua punya kesempatan untuk terlibat. Tentunya ada yang memenuhi standar dari BGN karena ini leading sektornya BGN,” ungkapnya menambahkan.
Terkait data penerima MBG di Kabupaten Mimika, kata Dandim, awalnya semua siswa yang ada di Kabupaten Mimika. Karena tahap awal, maka program ini kemungkinan akan menyasar ke 26 ribu siswa.
Nantiya, Kodim akan bekerja sama dengan perwakilan BGN yang ada di Mimika agar tidak terjadi tumpang tindih saat pelaksanaannya nanti.
Dandim bilang, untuk sementara waktu, MBG hanya akan dilakukan di wilayah kota terlebih dahulu sembari menyusun strategi untuk pelaksanaan secara menyeluruh di tahap berikutnya.
“Sementara waktu, itu kita yang di sini dulu. Kalau yang jauh-jauh itu keterbatasan sarana dan prasarana jadi belum memungkinkan lah, tapi untuk yang di sini kemungkinan besar di wilayah yang masih terjangkau dulu karena kan ini masih berproses,” tuturnya.