MIMIKA – Guna menekan keseimbangan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Mimika menyiapkan anggaran subsidi sebesar Rp1,1 miliar lebih untuk pelaksanaan gerakan pangan murah sepanjang tahun 2023.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mimika, Yulius Koga, ketika diwawancarai dalam kegiatan pembukaan gerakan pangan murah yang berlangsung di pelataran Graha Eme Meme Yauware, Timika, Papua Tengah, Senin (20/3/2023).
“Kegiatan ini merupakan instruksi langsung dari pusat melalui Mendagri dan juga Bappenas. Jadi, kita di daerah diminta harus bikin pasar murah untuk menekan angka inflasi,” ujar Yulius.
“Kemudian setelah dibantu anggaran oleh Pemerintah Daerah, kami akhirnya bisa memulainya pada hari ini,” imbuhnya.
Disampaikan bahwa kegiatan gerakan pangan murah ini nantinya bakal terus berlanjut setiap bulannya hingga bulan Desember 2023.
“Setiap bulan kita laksanakan dua kali. Kecuali menjelang hari raya itu bisa 4 sampai 6 kali. Macam sekarang ini kan mau bulan Ramadan, jadi nanti kita lakukan 4 kali sampai hari puncaknya,” terangnya.
Kata Yulius, komoditi yang dijual dalam gerakan pangan murah ini adalah komoditi yang benar-benar harga jualnya sedang mengalami kenaikan.
“Jadi kita lihat komoditi apa yang lagi naik di pasar. Nah, itu yang kami subsidi di pangan murah. Contohnya sekarang telur lagi naik Rp75 ribu, kita jual di sini dengan Rp55 ribu. Terus cabai merah di pasar Rp70 ribu, kita tekan harganya ke Rp35 – 40 ribu. Jadi kita sesuaikan,” jelasnya.
Di samping itu, Plt Bupati Mimika Johannes Rettob menyebutkan bahwa Pemda Mimika berkomitmen untuk berupaya menekan angka inflasi daerah dengan mempertahankan harga komoditi yang ada di Kabupaten Mimika.
Dia juga mengajak semua stakeholder terkait untuk ke depannya dapat bersama-sama berkoordinasi melihat komoditi apa saja yang perlu diperkuat.
“Saya harap seluruh instansi rumpun ekonomi dapat terus berkoordinasi, kita petakan semua agar ini bisa dipertahankan sehingga masyarakat dapat terus menikmati pelayanan ini,” ujarnya.